JAKARTA, investortrust.id - Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) menjadi destinasi investor global yang melakukan relokasi maupun ekspansi di Indonesia. Alhasil, Proyek Strategis Nasional (PSN) di Jawa Tengah itu makin memantapkan posisinya sebagai pusat pertumbuhan industri nasional.
“Selain ditunjang infrastruktur dan utilitas modern berorientasi ramah lingkungan, KITB ditopang konektivitas terlengkap yang memudahkan arus rantai pasok logistik untuk diekspor ke seluruh dunia,” kata Direktur Utama PT Danareksa (Persero), Yadi Jaya Ruchandi dalam keterangan resmi yang diterima investortrust.id, Senin (5/8/2024).
Sebanyak 18 perusahaan global dan nasional sudah berinvestasi di KITB. Dari jumlah itu, tiga sudah berproduksi, lima dalam masa kontruksi, dan dua dalam masa persiapan dan pengujian (commissioning). Perusahaan yang berinvestasi di KITB antara lain PT KCC Glass, PT Wavin Manufacturing, PT Yih Quan Footwear, PT SEG Manufacture, PT Unipack Plasindo, dan PT Wanxinda Group
Investasi yang masuk ke KITB hingga kini mencapai Rp 14,8 triliun, di antaranya dari Korea Selatan, China, Taiwan, Belanda, Singapura, dan AS, dengan penyerapan tenaga kerja 19 ribu orang dari target 250 ribu orang.
Baca Juga
Yadi Jaya Ruchandi mengungkapkan, KITB mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah melalui Peraturan Presiden (Perpres)No 106 Tahun 2022 tentang Percepatan Investasi melalui Pengembangan Kawasan Industri Terpadu Batang di Provinsi Jawa Tengah.
“Guna mengimplementasi perpres tersebut, pemerintah melalui Kementerian PUPR telah membangun infrastruktur pendukung kawasan dan menyerahkan aset itu kepada PT Danareksa (Persero) dalam bentuk penambahan modal negara nontunai berupa barang milik negara (BMN) senilai Rp 3,3 triliun,” ujar dia.
BMN yang diserahkan sebagai penyertaan modal pemerintah pusat, menurut Yadi, terdiri atas jalan kawasan, rusun pekerja, tempat penyediaan air baku dan drainase utama, dan instalasi pengelolaan air bersih. BMN lainnya yaitu jaringan perpipaan sistem penyediaan air minum, instalasi pengelolaan air limbah terintegrasi dan jaringan perpipaan air limbah, serta tempat pembuangan sampah terpadu.
“Amanat yang diberikan pemerintah merupakan bentuk kepercayaan terhadap peran Holding BUMN Danareksa sebagai satu-satunya holding transformasi dan investasi di Indonesia yang menaungi klaster kawasan industri di Indonesia,” tutur dia.
Yadi menegaskan, Danareksa (Persero) berkomitmen meningkatkan kapasitas dan mengoptimalisasi berbagai potensi di KITB agar berdampak bagi pertumbuhan ekonomi melalu penanaman modal asing (PMA) dan pendapatan negara.
“Juga memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat sekitarnya melalui penyerapan tenaga kerja dan pertumbuhan UMKM,” tandas dia.
Yadi mengatakan, KITB adalah manifestasi upaya pemerintah mengambil peluang relokasi dan ekspansi perusahaan global agar berinvestasi di Indonesia. Itu sebabnya, Danareksa (Persero) memastikan investasi dan pengembangan KITB dilakukan dengan mengedepankan tata kelola perusahaan yang baik.
“Dengan begitu, KITB dapat memberikan manfaat yang optimal, tepat guna, serta memberikan dampak positif bagi perekonomian dan Masyarakat,” ucap dia.
Dukung Pertumbuhan Industri
Sementara itu, Direktur Utama KITB, Ngurah Wirawan mengemukakan, KITB berkomitmen terus memberikan fasilitas terbaik bagi para penyewa (tenant) dan turut mendukung pertumbuhan industri di Indonesia. KITB menyediakan utilitas dasar yang lengkap dengan berorientasi pada keberlanjutan.
“Utilitas itu antara lain industri berbasis teknologi (SEG solar), penggunaan energi terbarukan, pengelolaan water treatment plant (WTP), waste-water treatment plan (WWTP), sewage treatment plant (SWTP) dan infrastruktur terpadu ramah lingkungan, fasilitas hunian bersertifikasi Greenship Neighborhood, serta bisnis model berkelanjutan dan berdaya saing dengan pemberdayaan tenaga kerja local,” papar dia.
Baca Juga
Danareksa Siapkan KIT Batang Jadi Kawasan Industri Terintegrasi, Modern, dan Ramah Lingkungan
Ngurah Wirawan menambahkan, sebagai kawasan industri berstandar internasional, KITB dilengkapi infrastruktur dan utilitas dasar yang dirancang untuk mendukung operasional industri secara efisien dan berkelanjutan dengan mengusung konsep hijau, berkelanjutan, dan ekonomi sirkular (green, sustainable, dan circular economy).
Menurut Wirawan, keunggulan infrastruktur KITB di antaranya jalan kawasan, rusun pekerja, reservoir air baku dan drainase utama, serta instalasi pengolahan air bersih dan jaringan perpipaan. Itu belum termasuk instalasi pengolahan air limbah terintegrasi dan jaringan perpipaan, serta tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) dan energi.