micro site logo
logo datatrust
Share

Siap Gelar Konser Skala Global, RI Bentuk Konsorsium Bareng Negara-negara Ini

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno saat jumpa wartawan terkait Pengembangan Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di IKN, di Jakarta, Kamis (14/3/2024). Foto: Investortrust/Mohammad Defrizal
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno saat jumpa wartawan terkait Pengembangan Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di IKN, di Jakarta, Kamis (14/3/2024). Foto: Investortrust/Mohammad Defrizal

JAKARTA, Investortrust.id  – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) akan mengadakan konser berskala internasional tandingan tur dunia Taylor Swift  ‘The Eras Tour’, dengan membentuk konsorsium dengan beberapa negara.  

 

Sejumlah negara yang akan digaet yakni India, China, bahkan Uni Emirat Arab. Menteri Parekraf, Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan, tidak mustahil bagi Indonesia untuk mendapatkan pendapatan negara sebesar Rp1 triliun dengan gelaran tandingan tersebut.

 

“Strateginya tentu dengan jemput bola, dan kita akan membentuk semacam konsorsium yang melibatkan negara-negara lain. Ide awalnya itu negara-negara besar seperti Indonesia, India, China, mungkin juga melibatkan satu negara di Timur Tengah, Uni Emirat Arab misalnya. Dengan membentuk sebuah kesepakatan konsorsium untuk mengundang dan menyediakan fasilitas yang mumpuni untuk konser-konser maupun kegiatan event-event besar dunia lainnya,” jelas Sandiaga di Media Center Kominfo, Jakarta, Kamis (14/3/2024).

 

Baca Juga

Sandiaga Uno Ngebet Taylor Swift Konser di Indonesia

 

Menurut Sandiaga, disiapkannya konser berskala internasional lewat pembentukan konsorsium merupakan arahan dari Presiden Joko Widodo, yang pelaksanaannya bisa digelar oleh pemerintahan terpilih hasil Pemilu 2024.  “Itu arahan langsung dari Bapak Presiden (Joko Widodo) untuk kita siapkan, nanti pemerintahan yang terpilih (yang melaksanakan), kita bidding-nya sekarang. Tapi nanti konsernya mungkin bisa di 2024 maupun juga di 2025 ke depan,” ujarnya.

 

Sandiaga juga menyampaikan optimismenya bahwa Indonesia bisa menggelar konser-konser berkelas dunia. Setidaknya hal ini telah terbukti dengan  digelarnya konser kelas dunia Coldplay pada November tahun lalu, dan konser Ed Sheeran pada Februari 2024.

“Kita sudah laksanakan dengan baik seperti (konser) Coldplay yang sangat sukses di bulan November. Kemarin ada konser juga seperti Ed Sheeran yang lumayan dampak ekonominya, itu dihitung di atas Rp150 miliar -200 miliar. Berarti kalau ada satu konser yang bisa 2-3 hari dilaksanakan di Indonesia,  dampak ekonominya bukan mustahil  mencapai Rp1 triliun,” ujar Sandi.

 

Konser Coldplay pada 15 November 2023,  lanjut sandi, mampu meningkatkan pendapatan negara sebesar Rp1,16 triliun. Sementara  konser Ed Sheeran pada  2 Februari 2024  berkontribusi ke pendapatan negara sebesar Rp150 miliar.

 

Di sisi lain diperlukan pula pengembangan fasilitas-fasilitas yang mendukung untuk persiapan konser internasional seperti aksesibilitas dan transportasi publik di Jakarta International Stadium (JIS).  “Dari Coldplay kita lihat cukup, kita sudah bisa (adakan konser internasional). Dan kita punya satu venue yang sangat siap, yaitu GBK. Selain GBK, ada beberapa catatan seperti JIS harus dilengkapi dengan akses dan transportasi publik. Tapi stadionnya sendiri sudah siap tinggal kelengkapan di infrastruktur pendukung lainnya,” tutup Sandiaga. (CR-3)

 

logo footerlogo footer
The Convergence Indonesia, 5th floor, Rasuna Epicentrum Complex, HR Rasuna Said Street, Karet, Kuningan, Setiabudi, Central Jakarta, Jakarta 12940

FOLLOW US

logo white investortrust
Has been verified by the Indonesian Press Council
Certification No1188/DP-Verifikasi/K/III/2024