micro site logo
logo datatrust
Share

Kena Boikot, Mirae Asset Masih Rekomendasikan MAPI

Ilustrasi gerai Mitra Adiperkasa. Foto: MAPI
Ilustrasi gerai Mitra Adiperkasa. Foto: MAPI

JAKARTA, investortrust.id – Mirae Asset Sekuritas Indonesia merekomendasikan beli saham Mitra Adiperkasa (MAPI) dan Ace Hardware Indonesia (ACES), yang menyasar segmen berpendapatan menengah ke atas. Menurut analis Mirae Asset Rut Yesika Simak, kedua saham ini memiliki potensi kenaikan kinerja keuangan dan sektornya bagus, sehingga diberi peringkat overweight.

 

“Kami memiliki rekomendasi beli untuk MAPI dan ACES. Target harganya tidak berubah, masing-masing Rp 2.250 dan Rp 950,” tulis Rut dalam riset yang dipublikasikan pada Selasa (02/01/2024).

 

Mirae Asset menilai bisnis subsektor pengecer (retailer) di Indonesia memiliki potensi pertumbuhan yang besar. Hal ini didukung pertumbuhan populasi perkotaan dan pendapatan yang kuat, meski terdapat tantangan.

 

Baca Juga

Revisi Aturan 2 Minggu, Indonesia Perketat Impor Pakaian, Sepatu, hingga Elektronika

 

 

Rut menyebutkan, pertumbuhan bisnis retailer di masa depan akan didorong oleh model omnichannel, perluasan toko, dan integrasi artificial intelligence (AI). Namun, di sisi lain, ada risiko investasi berupa boikot sejumlah produk menyusul pecahnya perang Israel - Palestina. Sentimen ini menyeret sejumlah merek yang diperdagangkan anak-anak usaha MAPI.

 

“Ada pula risiko hilangnya kepercayaan dari para pelaku merek, kebijakan pemerintah yang tidak menguntungkan, dan keuntungan yang lebih rendah dari perkiraan setelah ekspansi. Selain itu, depresiasi rupiah,” sambung Rut.

 

 

Persaingan Kuat

Di sisi lain, Mirae Asset melihat sektor ritel Indonesia menunjukkan persaingan yang kuat dan terdiversifikasi. Perusahaan sektor ini beroperasi dalam lanskap pasar yang sangat terfragmentasi, mencakup konglomerat ritel terkemuka, pedagang skala kecil lokal, entitas merek global, dan segmen e-commerce yang sedang berkembang. 


"Lanskap ritel menawarkan beragam format, mulai dari pasar tradisional dan toko milik keluarga, hingga supermarket modern dan kompleks perbelanjaan. “Kami memiliki pandangan positif terhadap masa depan pasar ritel Indonesia dan wilayah Asia Tenggara yang lebih luas, khususnya di segmen gaya hidup aktif, karena diperkirakan akan mempertahankan lintasan pertumbuhannya,” papar Rut.


Pergeseran tersebut, didorong keberadaan generasi muda yang mengutamakan kenyamanan dan gaya dalam pemilihan pakaian. Mirae Asset memperkirakan, pembeli berpenghasilan menengah ke atas akan lebih bertumbuh pada 2024.

 

Baca Juga

Efek Aksi Boikot Produk Pro Israel, Penjualan Ritel Melorot

 

Mirae juga menyoroti kenaikan upah minimum sebesar 3,4% (yoy) tahun ini, yang lebih rendah dari ekspektasi pekerja yang mengusulkan kenaikan upah sebesar 15%. Peningkatan upah itu juga berada di bawah perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia sebesar 4,7-5,5% (yoy) pada 2024.

 

"Kenaikan upah yang tidak terlalu tinggi dapat memengaruhi kebiasaan belanja masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah. Hal ini bisa berdampak pada kinerja RALS serta LPPF. Keduanya tidak diberi peringkat oleh Mirae Asset," imbuhnya.


Sadangkan konsumen kelas atas dan menengah seperti ACES dan MAPI diperkirakan akan tetap tangguh, karena kuatnya perekonomian Indonesia dan potensi penurunan suku bunga yang dapat meningkatkan kepercayaan konsumen. Kenaikan upah minimum yang di bawah ekspektasi masyarakat juga menguntungkan ACES dan MAPI.  Hal itu dapat mengurangi biaya terkait gaji, yang mencakup 11-19% dari total penjualan mereka. 

logo footerlogo footer
The Convergence Indonesia, 5th floor, Rasuna Epicentrum Complex, HR Rasuna Said Street, Karet, Kuningan, Setiabudi, Central Jakarta, Jakarta 12940

FOLLOW US

logo white investortrust
Has been verified by the Indonesian Press Council
Certification No1188/DP-Verifikasi/K/III/2024