NEW YORK, Investortrust.id – Pasar saham Amerika Serikat (AS) menguat pada perdagangan Rabu waktu AS atau Kamis (8/02/2024) WIB.
Baca Juga
S&P 500 melesat dekati level 5.000, mencatatkan penutupan tertinggi karena investor menganalisis serangkaian hasil kuartalan yang menandakan ekonomi berkembang.
Indeks S&P 500, yang pertama kali menembus level 4,000 pada April 2021, bertambah 0,82% menjadi berakhir pada 4,995.06. Pada sesi tertinggi, S&P mencapai 4,999.89.
Nasdaq Composite melonjak 0,95% menjadi 15,756.64, sedangkan Dow Jones Industrial Average menguat 156 poin, atau 0,4%, menjadi ditutup pada 38,677.36 dan merupakan level tertinggi sepanjang masa.
“Hal ini didorong oleh pendapatan, namun hal ini menyebar ke perusahaan-perusahaan lain yang mungkin belum mengumumkannya,” kata Kim Forrest, kepala investasi Bokeh Capital, seperti dikutip CNBC internasional. “Mereka terseret ke dalam coattails. Salah satu hal yang kami alami tahun ini adalah masyarakat tidak ingin ketinggalan seperti tahun lalu.”
Saham-saham menguat karena investor mempertimbangkan sejumlah besar keuntungan perusahaan yang kuat dan raksasa teknologi besar terus menguat. Nvidia dan Microsoft naik sekitar 2% dan diperdagangkan pada level tertinggi baru, sementara Meta Platforms melonjak 3,3%. Alphabet dan Amazon masing-masing naik sekitar 1%.
Enphase Energy naik sekitar 17% setelah perusahaan tenaga surya tersebut mengatakan kelebihan persediaannya mungkin mendekati titik terendah, meningkatkan simpati terhadap stok tenaga surya lainnya. Ford naik 6% setelah mengalahkan estimasi kuartal keempat Wall Street dan mengeluarkan panduan yang lebih tinggi dari perkiraan, sementara Chipotle Mexican Grill naik 7% karena pendapatan dan lalu lintas yang kuat.
Musim pendapatan yang lebih baik dari perkiraan, ditambah dengan panduan yang optimis, telah menjadi sumber kekuatan bagi pasar dalam beberapa minggu terakhir, yang menggambarkan bahwa belanja konsumen berada dalam kondisi yang sehat dan perekonomian tetap tangguh dalam menghadapi suku bunga yang tinggi.
“Kabar baik telah datang, dan perekonomian AS terus menunjukkan kekuatan yang luar biasa,” kata Nancy Curtin, kepala investasi di AlTi Tiedemann Global.
Pada saat yang sama, menurut Curtin, masih ada tanda-tanda disinflasi dan “pertumbuhan yang terhambat,” yang merupakan latar belakang positif bagi The Fed untuk memangkas suku bunga tahun ini.
Kenaikan ini terjadi meskipun ekspektasi suku bunga tahun 2024 mengalami penurunan baru-baru ini menyusul komentar hati-hati dari bank sentral.
Ketua Fed Jerome Powell pekan lalu mengisyaratkan bahwa investor harus menunggu lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya untuk melakukan pivot, sementara Presiden Federal Reserve Minneapolis Neel Kashkari mengatakan pada hari Rabu bahwa ia mengantisipasi hanya dua hingga tiga kali penurunan suku bunga tahun ini.
Kegairahan pada hari Rabu mungkin merupakan tanda bahwa investor “semakin nyaman” dengan gagasan penurunan suku bunga yang lebih lambat dari perkiraan, kata Chris Hussey, direktur pelaksana Goldman Sachs, dalam sebuah catatan kepada kliennya.
Dalam berita lain, saham New York Community Bancorp berakhir naik 6,7% menyusul sesi bergejolak lainnya setelah Moody's menurunkan peringkat kreditnya menjadi sampah. Saham telah jatuh sekitar 31% pada bulan Februari saja setelah bank tersebut membukukan kerugian mengejutkan pada kuartal keempat dan memangkas dividennya di tengah meningkatnya kerugian real estat komersial.
Baca Juga
Wall Street Tertekan Yield Obligasi, Dow Jones Merosot Lebih dari 250 Poin
