JAKARTA, investortrust.id - Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Welfizon Yuza mengungkapkan, pihaknya tengah berkoordinasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta soal perubahan sistem pembayaran Qris Tap di halte-halte bus.
''Lagi dikoordinasikan di Pemprov (DKI Jakarta). Karena itu teknologi baru, kita juga harus memastikan layanan tetap berjalan baik nanti,'' kata Welfizon di Halte Petukangan D'Masiv, Jakarta Selatan, Senin (3/3/2025).
Namun demikian, Welfizon belum bisa memastikan halte mana saja yang akan diterapkan sistem Qris Tap tersebut. ''Lagi dibahas sih (penerapan Qris Tap). Jadi, saya masih belum bisa sampaikan,'' tutur dia.
Baca Juga
D'Masiv -Transjakarta Resmikan Hak Penamaan di Halte Petukangan Utara
Sebelumnya diberitakan investortrust.id, Bank Indonesia (BI) akan menghadirkan fitur transaksi tanpa memindai atau scan, yakni Qris Tap yang bakal diluncurkan 14 Maret 2025. Menurut Gubernur BI Perry Warjiyo, peluncuran layanan Qris Tap akan bersamaan dengan merchant discount rate (MDR) badan layanan umum (BLU) dan public service obligation (PSO) dari 0,4% menjadi 0%.
"Ini akan berlaku mulai 14 Maret 2025, bersamaan dengan launching Qris tap atau tanpa pindai," kata Perry dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di kantor BI, Jakarta, Rabu (19/2/2025) lalu.
Baca Juga
Transjakarta - Paragon Corp Resmikan Hak Penamaan Halte Swadarma Jakarta
Pada kesempatan yang sama, Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta mengatakan, penurunan tarif MDR untuk layanan transksi Qris di BLU dan PSO merupakan bentuk keberpihakan bank sentral, dalam mendukung program-program pemerintah. Khususnya, lanjut dia, dalam meningkatkan atau perbaikan terhadap layanan umum.
"Apa itu layanan umum? Misalnya seperti di rumah sakit, transportasi MRT, KRL, Damri, lalu di tempat wisata, termasuk Pos Indonesia, pendidikan, dan pengelolaan dana pendidikan lainnya. Jadi, nanti kami akan turunkan dari 0,4% menjadi 0%, ini nanti (diluncurkan) tanggal 14 Maret," ujar Filianingsih.