micro site logo
logo datatrust
Share

Soal Ramai Aksi Boikot Produk Pro Israel, Ini Tanggapan Mendag Zulhas

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan saat menghadiri Forum Bisnis Indonesia-Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di China World Hotel, Beijing, RRT, Senin (16/10/2023). (ANTARA-Kemendag)
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan saat menghadiri Forum Bisnis Indonesia-Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di China World Hotel, Beijing, RRT, Senin (16/10/2023). (ANTARA-Kemendag)

JAKARTA, investotrust.id - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan memberikan tanggapan terkait ramainya aksi boikot oleh masyarakat Indonesia terhadap sejumlah produk yang disebut mendukung Israel karena telah melakukan serangan ke warga Palestina.

 

Menteri yang akrab disapa Zulhas ini pun tak mempermasalahkannya, dan membebaskan masyarakat melakukan aksi boikot tersebut dengan tidak membeli atau mengonsumsi produk-produk itu.

 

Produk-produk yang diboikot oleh masyarakat karena diketahui mendukung Israel itu pun bermacam-macam, mulai dari makanan dan minuman, kosmetik hingga yang cukup ramai dibahas adalah salah satu restoran siap saji, yakni McDonalds.

 

Baca Juga

Kemendag Sebut Industri Makanan dan Minuman Indonesia Diakui Dunia, Ini Ukurannya

 

"Itu terserah masyarakat, tapi apakah itu membantu? Silakan saja," ucap Mendag Zulhas di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Kamis (9/11/2023).

 

Lebih lanjut, Mendag Zulhas pun mengutuk keras terkait serangan Israel terhadap Palestina karena sudah menewaskan ribuan anak-anak serta wanita. Ia pun menyebut penyerangan itu merupakan pelanggaran kemanusiaan berat.

 

"Tentu ini soal Palestina ini pelanggaran kemanusiaan, pelanggaran berat, bagi Indonesia sebagaimana pembukaan UUD kita, kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa. Oleh karena itu, kita mengutuk keras itu," ungkapnya.

 

Baca Juga

Kemendag Akui Instagram, Facebook, dan WhatsApp Ajukan Izin Jadi Social Commerce, Tapi...

 

"Kita juga mempertanyakan barat itu dimana yang selalu ngomong HAM, kemanusiaan. Saudara bandingkan Ukraina ribut itu Barat kayak apa dengan Rusia? Itu dua tahun 3.000 anak-anak, ini satu bulan 4.000 ribu anak-anak mati, kok diam seribu bahasa?" tambah Zulhas. (CR-9)

 

logo footerlogo footer
The Convergence Indonesia, 5th floor, Rasuna Epicentrum Complex, HR Rasuna Said Street, Karet, Kuningan, Setiabudi, Central Jakarta, Jakarta 12940

FOLLOW US

logo white investortrust
Has been verified by the Indonesian Press Council
Certification No1188/DP-Verifikasi/K/III/2024